Rabu, 12 November 2014

softskill - Perencanaan, Penetapan, dan Pengorganisasian Dalam Struktur Manajemen

08.29

Tugas Softskill Manajemen

Arief Hidayatullah
NPM: 11512091
3PA07


Perencanaan, Penetapan, dan Pengorganisasian Dalam Struktur Manajemen 





 


Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya.

Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.

Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama poses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna. Perencaan kembali dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.

Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses perencanaan.

Pengorganisasian (Organizing)

menjelaskan pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.

Pengertian pengorganisasian dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut:

•Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya-sumber daya keuangan, fisik, bahan baku dan tenaga kerja organisasi.

•Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokkan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.

•Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas¬tugas dan para karyawan.

•Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.

Pengarahan (Actuating)

Bagian yang termasuk dalam manajemen pengarahan sebagai berikut:

Motivasi: Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. Motivasi merupakan subyek yang penting bagi manajer, karena menurut definisi manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami orang¬orang berprilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi.

Motivasi adalah subyek membingungkan, karena motif tidak dapat diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku orang yang tampak.
Komunikasi dalam Organisasi: Komunikasi adalah kegiatan untuk para manajer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka.

Proses komunikasi memungkinkan manajer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada para manajer agar mereka mempunyai dasar perencanaan, rencana-rencana harus dikomunikasikan pada pihak lain agar dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komuni kasi dengan bawahan tentang penugasan jabatan mereka. Komunikasi tertulis dan lisan adalah bagian esensi pengawasan. Manajer dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen mereka hanya melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.

Kepemimpinan manajerial didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Implikasi penting dalam definisi tersebut yaitu: pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain¬bawahan atau pengikut; kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang di antara pimpinan dan anggota kelompok; ketiga, pemimpin dapat juga memberikan pengaruh. Kepemimpinan merupakan bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang¬orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran, sedangkan manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.

Pengawasan (Controlling)

Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah diterapakan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Tiga tipe dasar pengawasan yang dapat dilakukan sebagai berikut:

•Pengawasan pendahuluan (feedforward control), atau sering disebut steering controls, dirancang untuk mengantisipasi masalah¬masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.

•Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent control), sering disebut pengawsan Ya-Tidak , screening controls atau Berhenti-Terus , d ilakukan selama suatu kegiatan berlangsung.

•Pengawasan umpan balik (feedback control), sering dikenal sebagai past-action controls, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan, dan penemuam-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa dimasa yang akan datang. Pengawasan bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi.

Model desain struktur organisasi


Ada dua model ekstrem dari desain organisasi.

•Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.

•Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.

•Model Piramid, model ini di buat persis sebuah piramida.

•Model Horizontal, model ini dibuat dengan manarik garis lurus secara horizontal dengan pembagian funsional masing-masing bersama tugasnya masi-masing
Jenis-jenis Struktur Organisasi

Ada beberapa jenis struktur organisasi yang biasa digunakan, yaitu:

1.Struktur Fungsional
Di sini aktivitas-aktivitas perusahaan dikelompokkan berdasarkan fungsinya secara umum. Sebagai contoh, ada departemen pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan operasi. Dengan adanya pembagian ini, maka setiap anggota organisasi dapat mengaplikasikan keahliannya secara spesifik pada bidang pekerjaannya masing-masing.

2.Struktur Divisional
Pada jenis ini, organisasi dibagi-bagi berdasarkan produk, jasa, atau kelompok produk tertentu. Sebagai contoh, pada perusahaan jasa konsultan manajemen, ada divisi seminar manajemen, ada divisi pelatihan, divisi konsultasi, dan sebagainya. Bentuk seperti ini dapat membuat koordinasi antar fungsi di dalam organisasi berjalan dengan baik.

3.Struktur Geografis
Organisasi dibagi-bagi berdasarkan wilayah geografisnya. Sebagai contoh, ada bagian Indonesia, Malaysia, Thailand, dan sebagainya. Bentuk ini biasanya dipakai oleh perusahaan yang sudah multinasional, di mana organisasinya dibagi berdasarkan wilayah negaranya.

4.Struktur Matriks
Bentuknya menyerupai matriks, di mana ada pembagian secara horizontal maupun vertikal. Struktur organisasi seperti ini lebih rumit dibandingkan dengan ketiga struktur sebelumnya, di mana lingkungannya sangat kompleks dan tidak pasti, dan sumber daya dibagi ke seluruh organisasi. Kekurangan bentuk struktur matriks adalah seorang pekerja harus bertanggung jawab kepada dua atasan secara langsung, sehingga dapat menimbulkan konflik.

5.Struktur Horizontal
Pada bentuk ini, kerjasama tim sangat terjalin, setiap anggota diberikan otoritas untuk mengambil keputusan, sehingga organisasinya menjadi lebih fleksibel.

6.Struktur Hybrid
Merupakan struktur organisasi yang memadukan beberapa bentuk di atas. Ini didorong oleh kebutuhan tertentu perusahaan. Ini dapat membuat organisasi menjadi lebih fleksibel dan dapat merespon perubahan secara cepat.






sumber: 
http://www.indonesian-publichealth.com/2014/08/manajemen-pengertian-dan-fungsinya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_organisasi
http://www.manajemenperusahaan.com/struktur-organisasi/

Ditulis Oleh

Mahasiswa psikologi dan blogger amatir yang sangat tertarik dengan web design, Seo, sistem operasi dan segala tentang teknologi. ada pertanyaan atau saran bisa hubungi penulis di https://twitter.com/arrief_hidayat

Silahkan berikan Komentar dan Saran anda demi kemajuan blog sederhana ini

 

© 2015 Di edit oleh Arief Seo. didesign Templateism.

Back To Top